STRATIGRAFI
Berikut
tatanan stratigrafi Lembar Longiram, Kalimantan Timur;
Qa ALUVIUM; terdiri atas
lumpur, lempung, pasir, setempat kerikil rijang, kuarsa dan basal. Pasir di
beberapa tempat berlapis. Satuan ini merupakan endapan sungai dan rawa,
sepanjang Sungai Mahakam dan anak sungainya, sekitar Danau Semayang, Danau
Melintang, Danau Jempang dan Danau Uwis.
Tpkb FORMASI KAMPUNG BARU; terdiri
atas batupasir kuarsa bersisipan batulempung, batulanau, konglomerat, lignit,
gambut dan oksida besi. Batupasir kuarsa sedikit mengandung feldspar dan
karbon, halus – menengah, terpilah baik. Batulempung, tufaan, tipis, bintal
lempung 1 cm dengan inti kuarsa. Batulalau, kehijauan, setempat berselingan
dengan gambut setebal 1 cm. Konglomerat, disusun oleh basal dan kuarsa
berukuran 0,5 – 2 cm setempat 5 cm, matriks batupasir kuarsa, silang – silur,
berlapis dan mirip palungan, kea rah atas berselingan dengan batupasir kuarsa
terpilah jelek, keatas komponen makin mengecil dan batupasir kuarsa makin
mencolok, struktur silang – silur. Lignit dan gambut tersebar tak merata dengan
tebal 1 – 5 cm. Oksida besi berupa sisipan setebal 2 – 3 cm. Satuan batuan
setempat berlapis dengan kemiringan 4 – 60, jurus timurlaut –
baratdaya. Lingkungan pengendapan sungai atau darat. Umurnya di duga Pliosen
dengan ketebalan 250 – 800 meter.
Tmpb FORMASI BALIKPAPAN; terdiri
atas batupasir kuarsa dan batulempung dengan sisipan batulanau, serpih dan
batugamping. Batupasir kuarsa, halus – sedang, terpilah cukup baik, 70% kuarsa,
kurang padat, sisipan besi setebal 30 cm dan sisipan lignit setebal 50 cm.
Batugamping, berupa lensa dan pejal. Umur Miosen Tengah – Akhir. Lingkungan
pengendapan delta atau litoral sampai laut dangkal. Tebal formasi sekitar 1800
meter. Kemiringan lapisan 15 – 600, umumnya 35 – 500,
arah jurus baratdaya – timurlaut sampai hamper barat – timur. Formasi ini
mengalasi tak selaras Formasi Kampungbaru.
Tmpb FORMASI PULUBALANG; terdiri
atas batupasir kuarsa dan greywacke, batulempung dengan sisipan batugamping,
tufa dan batubara. Batupasir kuarsa, halus – sedang, terpilah baik, sebagian
tufaan dan gampingan. Greywacke, halus – sedang, setempat gampingan, mengandung
kepingan batubara. Setempat berselingan dengan batulempung kelabu dan batupasir
halus. Batulempung, menyerpih, terdapat sisipan batubara 3 – 5 cm. Batugamping,
menghablur, pejal. Tufa, andesitan – basalan, lapisan tipis. Batubara,
mengkilat agak kusam, tebal 20 – 150 cm. Umur formasi ini di perkirakan Miosen
Tengah. Lingkungan pengendapan darat – laut dangkal. Tebal sekitar 2500 meter.
Berlapis baik dengan kemiringan 25 – 500 setempat 600,
jurus baratdaya – timurlaut. Satuan ini ditindih selaras oleh Formasi
Balikpapan.
Tomp FORMASI PAMALUAN; terdiri
atas batu[asir dengan sisipan batulempung, serpih, napal, batulanau, tufa,
batubara, oksida besi dan lensa batugamping, batulempung bersisipan batupasir. Batupasir
disusun oleh kuarsa dengan sedikit mineral hitam dan karbon, halus – kasar,
terpilah baik, semen batulempung kloritan, berlapis baik, tebal lapisan 5 – 50
cm, beberapa selang gampingan, silang – silur, gelembur gelombang tak nyata,
mengulit bawang dan perarian sejajar. Mengandung fosil Globigerina angulisuturalis BOLLI, Globigerina praebulloides Leroy BLOW & BANNER, Globigerina praebulloides BLOW, Globigerina prasaepis BLOW, Globigerina tripartite KOCH, Globigerina ouchitaensis ciperaensis BLOW,
Globigerina venezuelana HEDBERG, Globigerina quadrilobatus BOLLI, Globorotalia opima nana BOLLI, Globigerinita stainforthi praestainforthi BLOW,
Globigerinita unicova unicova (BOLLI,
LOEBLICH & TAPPAN) dan Nonionella sp.
Menunjukkan umur Miosen Awal bagian tengah – Miosen Tengah dengan lingkungan
pengendapan laut terbuka – neritic. Oksida besi mengisi rekahan batulempung. Sisipan
tipis batubara dan batulanau kelabu tua di dalam serpih. Napal dengan tebal 25 –
75 cm, merupakan sisipan pada runtunan bawah. Tufa, halus – menengah, dibagian
atas runtunan. Batubara, hitam, tebal 50 – 500 cm. Lensa batugamping, ebagian
pasiran mengandung fosil Lepidocyclina
sp., Spiroclypeous sp., Cycloclypeous sp., Heterostegina sp., Miogypsina
sp. dan Lepidocyclina bajiraensis CRESPIM
menunjukkan umur Oligosen Akhir – Miosen Awal dengan lingkungan pengendapan neritic. Batulempung,
umumnya gampingan serta berlapis dengan tebal 10 – 30 cm setempat 1 meter,
mengandung pirit dan oksida besi yang mengisi rekahan. Mengandung fosil Globigerina binaensis KOCH, Globigerina sellii (BORSETTI), Globigerina tripartite KOCH, Globigerina angulisuturalis BOLLI, Globigerina venezuelana HEDBERG, Globigerina officinolis subbotina,
Globigerinita dissimilis ciperoensis BLOW & BANNER, Globigerinita unicava unicava (BLOLLI,
LOEBLICH & TAPPAN) dan Globigeriboides
quadrilobatus primoides BANNER & BLOW menunjukkan umur Miosen Awal
bagian bawah. Batuan ini berstruktur sedimen silang – silur. Formasi ini
berlapis baik dengan kemiringan 10 – 450, jurus baratdaya –
timurlaut. Tebal sekitar 2500 meter. Lingkungan pengendapan daerah peralihan. Formasi
ini mengalasi selaras Formasi Pulubalang.
Toty FORMASI TUYU; terdiri atas napal,
batulempung dan sisipan batugamping. Napal berwarna kelabu tua – kehitaman,
mengandung fosil Pseoduhastigerina micra COLE,
Globigerina tripartite KOCH, Globigerina galavisi BERMUDEZ, Globigerina praebulloides Leroy BLOW
& BANNER, Globigerina praebulloides occlusa
BLOW & BANNER, dan Globorotalia
opium BOLLI yang menunjukkan umur Oligosen Awal bagian tengah. Lingkungan pengendapan
pada laut terbuka. Batulempung, setempat gampingan, banyak mengandung pirit. Formasi
ini berlapis baik dengan kemiringan 10 – 450 dengan jurus berarah
timurlaut – baratdaya. Tebal satuan diperkirakan 2000 meter. Satuan ini
ditindih selaras oleh Formasi Pamaluan.
Tet FORMASI TANJUNG; terdiri
atas batupasir bersisipan serpih dan greywacke, batupasir halus – kasar,
terpilah baik; kuarsa, mika, mineral hitam; terdapat lapisan tipis batubara
mengandung sedikit pirit; berlapis baik, tebal tiap lapisan 2 – 100 cm. Serpih,
sedikit gampingan, tebal 7 – 25 cm. Greywacke, berbutir menengah – kasar,
umumnya berlapis baik, kemiringan 15 – 450, jurus timurlaut –
baratdaya. Satuan ini ditindih selaras oleh Formasi Tuyu. Diduga berumur Eosen
Awal dan berlingkungan pengendapan litoral – rawa. Tebal diperkirakan 1000
meter.
Tmm FORMASI MERAGOH; disusun
oleh lava, diabas, tufa, breksi gunung api dan aglomerat. Lava merupakan basal
piroksin, Kristal sangat halus – halus, berongga, kekar tiang. Diabas, kristal halus
– menengah. Tufa padat, halus – sedang, bersusunan basal, berlapis teal dengan
tebal lapisan sekitar 10 cm, kemiringan 35 – 450, arah jurus
baratdaya – timurlaut. Breksi gunung api dan aglomerat, fragmen terdiri atas
basal piroksin, matriks tufa pasiran berbutir sedang. Umur diperkirakan Miosen
Awal – Miosen Tengah. Batuan ini diduga berasal dari kegiatan gunung api yang
terpusat di Gunung Meragoh.
![]() |
Gambar : Korelasi Satuan Peta Geologi Lembar Longiram, Kalimantan |
STRUKTUR DAN TEKTONIKA
Batuan Formasi
Tanjung, Tuyu, Pamaluan dan Pulubalang umumnya terlipat kuat dengan kemiringan
25 – 500, sedangkan Formasi Balikpapan terlipat lemah kecuali di
beberapa tempat. Formasi Kampungbaru secara keseluruhan hamper mendatar. Sumbu –
sumbu antiklin dan sinklin berarah hamper sama yaitu timurlaut – baratdaya. Antiklin
yang terkenal diantaranya antiklin Muaragusi, Antiklin Kelawit dan Antiklin
Sambut. Batuan pembentuk antiklin termasuk ke dalam Formasi Tanjung, Tuyu dan
Formasi Pamaluan. Batuan Formasi Pulubalang dan Balikpapan hanya berupa
sinklin.
Sesar turun yang berarah baratlaut – tenggara sampai utara timurlaut – selatan baratdaya memotong sumbu lipatan yang berarah timurlaut – baratdaya hampir searah dengan sumbu lipatan batuan. Sesar geser umumnya berjurus timurlaut – baratdaya dan utara timurlaut – selatan baratdaya. Di bagian tenggara lembar memotong arah sumbu lipatan. Sesar naik mempunyai arah jurus utara timurlaut – selatan baratdaya dengankemiringan kearah timur tenggara. Sesar berbalik mempunyai arah jurus timurlaut – baratdaya dengan kemiringan kearah baratdaya dan tenggara. Batuan yang tersesarkan termasuk kedalam Formasi Tanjung, Tuyu, Pamaluan, Meragoh dan Pulubalang yang berumur Oligosen sampai Miosen. Penyesaran batuan terjadi sesudah Miosen. Kemungkinan kegiatan ini berlangsung pada Kala Plio_Plistosen berbarengan dengan pengangkatan terakhir tinggian Kucing dan pegunungan Meratus. Pada Kala ini terjadi pengangkatan regional di Cekungan Kutai.
Sesar turun yang berarah baratlaut – tenggara sampai utara timurlaut – selatan baratdaya memotong sumbu lipatan yang berarah timurlaut – baratdaya hampir searah dengan sumbu lipatan batuan. Sesar geser umumnya berjurus timurlaut – baratdaya dan utara timurlaut – selatan baratdaya. Di bagian tenggara lembar memotong arah sumbu lipatan. Sesar naik mempunyai arah jurus utara timurlaut – selatan baratdaya dengankemiringan kearah timur tenggara. Sesar berbalik mempunyai arah jurus timurlaut – baratdaya dengan kemiringan kearah baratdaya dan tenggara. Batuan yang tersesarkan termasuk kedalam Formasi Tanjung, Tuyu, Pamaluan, Meragoh dan Pulubalang yang berumur Oligosen sampai Miosen. Penyesaran batuan terjadi sesudah Miosen. Kemungkinan kegiatan ini berlangsung pada Kala Plio_Plistosen berbarengan dengan pengangkatan terakhir tinggian Kucing dan pegunungan Meratus. Pada Kala ini terjadi pengangkatan regional di Cekungan Kutai.
SUMBERDAYA MINERAL DAN ENERGI
Bahan galian
yang terdapat di daerah lembar longiram berupa batubara, batugamping, pasir kuarsa dan
oksida besi. Batubara berlapis tipis – menengah, mengkilat – agak kusam, cukup
keras, tebal mencapai 5 meter. Mengandung sedikit pirit dan bahan mineral
lainnya. Kemiringan lapisan 40 – 500, merupakan sisipan dalam
Formasi Pamaluan dan Pulubalang. Batugamping, sisipan dalam Formasi Tuyu,
Pamaluan dan Pulubalang. Cadangan sangat kecil. Pasir kuarsa melimpah dibagian
utara dan tengah lembar, teroksidasi, singkapannya cukup luas di bukit sebelah
barat Sungai Anan.
Peta geologi lembar Longiram dapat di download pada link berikut ini : 1815 Longiram
Peta geologi lembar Longiram dapat di download pada link berikut ini : 1815 Longiram
Referensi
N. Suwarna
and T. Apandi., 1994. Geological Map of the Longiram Quadrangle, Kalimantan
timur.