TIMAH
10/26/2015 09:22:00 AM
Berikut sekilas tentang TIMAH (Sn)
KARAKTERISTIK
Timah putih (Sn) adalah logam berwarna
putih keperakan, dengan kekerasan yang rendah, berat jenis 7,3, serta mempunyai
sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi, tidak mudah teroksidasi,
sehingga tahan karat. Logam timah putih bersifat mengkilap dan mudah dibentuk.
Timah diperoleh terutama dari mineral kasiterit yang terbentuk sebagai oksida.
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang
stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui. Timah merupakan logam perak
keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan memilki struktur
kristal yang tinggi. Jika struktur ini dipatahkan, terdengar suara yang sering
disebut tangisan timah. ketika sebatang unsur ini dibengkokkan.
PROSES PEMBENTUKAN
Timah terbentuk sebagai endapan primer pada
batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya
berasosiasi dengan turmalin dan urat kuarsa timah, serta sebagai endapan
sekunder, yang di dalamnya terdiri dari endapan aluvium, eluvial, dan koluvium.
Mineral utama yang terkandung di dalam
bijih timah berupa kasiterit, sedangkan pirit, kuarsa, zirkon, ilmenit, galena,
bismut, arsenik, stibnit, kalkopirit, xenotim, dan monasit merupakan mineral
ikutan. Timah putih dalam bentuk cebakan dijumpai dalam dua tipe, yaitu cebakan
bijih timah primer dan sekunder. Pada tubuh bijih primer, kandungan kasiterit terdapat
pada urat maupun dalam bentuk tersebar.
Proses oksidasi dan pengaruh sirkulasi air
yang terjadi pada cebakan timah primer pada atau dekat permukaan menyebabkan
terurainya penyusun bijih timah primer. Proses tersebut menyebabkan juga
terlepas dan terdispersinya timah putih, baik dalam bentuk mineral kasiterit
maupun berupa unsur Sn.
Proses pelapukan, erosi, transportasi dan
sedimentasi yang terjadi terhadap cebakan bijih timah putih pimer menghasilkan
cebakan timah sekunder, yang dapat berada pada tanah residu maupun letakan
sebagai endapan koluvial, kipas aluvial, aluvial sungai maupun aluvial lepas
pantai. Tubuh bijih primer yang berpotensi menghasilkan sumber daya cebakan
timah letakan ekonomis adalah yang mempunyai dimensi sebaran permukaan erosi
luas sebagai sumber dispersi.
Mineral yang terkandung di dalam bijih
timah pada umumnya mineral utama yaitu kasiterit, sedangkan pirit, kuarsa,
zircon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik, stibnite, kalkopirit, kuprit,
xenotim, dan monasit merupakan mineral ikutan. Sumber timah Indonesia
merupakan bagian jalur timah Asia Tenggara (The South East Tin Belt), jalur
timah terkaya di dunia yang membentang mulai dari selatan China, Thailand,
Birma, Malaysia sampai Indonesia. Genetis kehadiran timah bermula dengan adanya
intrusi granit yang diperkirakan ± 222 juta tahun yang lalu pada Masa Triassic
Atas, Magma yang bersifat asam mengandung gas SnF4, yang melalui proses
pneumatolitik hidrotermal menerobos dan mengisi celah retakan, di mana
terbentuk reaksi dasar: SnF4
+ H2O SnO2 + HF2
GENESA ENDAPAN
Endapan Timah Primer
Pembentukan
mineral primer secara garis besar dapat di klasifikasikan menjadi 5 jenis :
- Fase magmatik cair
- Fase pegmatitik
- Fase pneumatolitik
- Fase hidrothermal
- Fase vulkanik
a. Kristalisasi
magmanya
b. Jarak
endapan mineral dengan asal magma
c. Bagaimana
cara pengendapannya terjadi
- Terbentuk karena kristalisasi magma atau di dalam magma
- Terbentuk pada lobang – lobang yang telah ada
- Reaksi kimia antara batuan yang telah ada dengan larutan pembawa bijih
e. Waktu
terbentuknya endapan
Endapan Timah Sekunder
Endapan timah sekunder berasal dari endapan
timah primer yang mengalami pelapukan yang kemudian terangkut oleh aliran air
dan akhirnya terkonsentrasi secara selektif berdasarkan perbedaan berat jenis
dengan bahan lainnya. Berdasarkan tempat atau lokasi pengendapannya endapan bijih
timah sekunder dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
Endapan Elluvial
Endapan
elluvial adalah endapan bijih timah yang terjadi akibat pelapukan secara
intensif. Proses ini diikuti dengan disentegrasi batuan samping dan perpindahan
mineral kasiterit (SnO₂) secara vertikal
sehingga terjadi konsentrasi residual.
Ciri
– ciri endapan elluvial adalah sebagai berikut :
- Keterdapatannya dekat sekali dengan batuan sumbernya
- Tersebar pada batuan sedimen atau batuan granit yang telah lapuk
- Ukuran butir agak besar dan angular
Endapan kollovial adalah endapan bijih
timah yang terjadi akibat peluncuran hasil pelapukan endapan bijih timah primer
pada suatu lereng dan terhenti pada suatu gradien yang agak mendatar diikuti
dengan pemilahan.
Ciri
– ciri endapan kollovial adalah sebagai berikut :
- Butiran agak besar dengan sudut runcing
- Biasanya terletak pada lereng suatu lembah
Endapan bijih yang terjadi akibat proses
transportasi sungai, dimana mineral berat dengan ukuran butiran yang lebih
besar diendapkan dekat dengan sumbernya, sedangkan mineral – mineral yang
berukuran lebih kecil diendapkan jauh dari sumbernya.
Ciri
– ciri endapan alluvial adalah sebagai berikut :
- Terdapat di daerah lembah
- Mempunyai bentuk butiran yang membundar
Endapan bijih timah yang terjadi akibat
pengendapan yang selektif secara berulang – ulang pada lapisan tertentu.
Ciri
– ciri endapan miencan adalah sebagai berikut :
- Endapan terbentuk lensa – lensa
- Bentuk butiran halus dan bundar
Endapan bijih timah yang terjadi akibat
transportasi oleh air hujan. Jarak transportasi sangat jauh sehingga menyebabkan
penyebaran yang luas tetapi tidak teratur.
Ciri
– ciri endapan disseminated adalah sebagai berikut :
- Tersebar luas, tetapi bentuk dan ukurannya tidak teratur
- Ukuran butir halus karena jarak transportasi jauh
- Terdapat pada lapisan pasir atau lempung
KEGUNAAN
Penggunaan timah untuk paduan logam telah
berlangsung sejak 3.500 tahun sebelum masehi, sebagai logam murni digunakan
sejak 600 tahun sebelum masehi. Kebutuhan timah putih dunia setiap tahun
sekitar 360.000 ton. Logam timah putih bersifat mengkilap, mudah dibentuk dan
dapat ditempa (malleable), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga
tahan karat. Kegunaan timah putih di antaranya untuk melapisi logam lainnya
yang berfungsi mencegah karat, bahan solder, bahan kerajinan untuk cendera
mata, bahan paduan logam, casing telepon genggam. Selain itu
timah digunakan juga pada industri farmasi, gelas, agrokimia, pelindung kayu,
dan penahan kebakaran. Timah merupakan logam ramah lingkungan, penggunaan untuk
kaleng makanan tidak berbahaya terhadap kesehatan manusia. Kebanyakan
penggunaan timah putih untuk pelapis/pelindung, dan paduan logam dengan logam
lainnya seperti timah hitam dan seng. Konsumsi dunia timah putih untuk pelat
menyerap sekitar 34% untuk solder 31%.
Berikutnya kita akan
bahas tentang eksplorasi TIMAH,,,,,,
ditunggu yah.