Kelompok mineral
piroksin yang dapat diberdayakan menjadi batu mulia atau permata, yaitu;
Diopsid (CaMgSi2O6) merupakan
salah satu mineral dari kelompok klino-piroksin yang dapat dijadikan permata,
berbentuk kristal prismatik (sistem monoklin) dengan kekerasan 5 – 6, transparan
hingga semi transparan, terbentuk
di dalam kontak metamorfik, terutama dalam marmer dolomitan yang berasosiasi
dengan silikat – silikat Ca.
Ditemukan juga dalam lapisan – lapisan atau
lensa-lensa batuan termetasomatisme pada batuan rodingit yang mengalami
serpentinisasi. Diopsid krom (chrome diopside) adalah salah satu dari
jenis transparan berwarna hijau menjadi salah satu permata yang memiliki daya
tarik setelah disayat facet.
Spodumen (LiAlSi2O6) juga merupakan salah satu jenis mineral klino-piroksin yang terbentuk di dalam pegmatit granitik, berasosiasi dengan beryl dan turmalin. Mineral ini memiliki kekerasan 6,5 – 7 pada skala Mohs, tidak berwarna hingga berwarna kuning, abu-abu, merah muda atau hijau zamrud. Kunzit adalah nama permata berwarna merah muda yang sangat dikenal berasal dari jenis spodumen.
![]() |
Foto : Kenampakan Mineral Piroksin Jenis Spodumen |
Jadeit
adalah salah satu mineral yang terbentuk dalam lingkungan bertekanan tinggi
dengan susunan kimia Na(Al,Fe+3)Si2O6, termasuk ke dalam kelompok klino-piroksin, terdiri atas beberapa warna tetapi terutama berwarna hijau
dengan kekerasan 6,5 – 7. Mineral
ini terbentuk sebagai konsentrasi metasomatis di dalam batuan-batuan ultrabasa
yang terserpentinisasi berasosiasi dengan nefelin, dan dalam batuan-batuan
malihan dari fasies sekis biru. Setelah melalui proses sayatan dan poles
mineral ini dapat menjadi permata bernama jade.