FISIOGRAFI
Pulau Sumbawa memanjang pada arah barat – timur
dan tersayat oleh beberapa lembah yang berarah terutama timurlaut – baratdaya
dan baratlaut – tenggara. Teluk Saleh merupakan lekuk terbesar dan membagi pulau
Sumbawa atas dua bagian utama, yaitu Sumbawa Barat dan Timur. Garis pantai
teluk Saleh mengesankan akan suatu daerah tenggelam.
Bagian utara pulau Sumbawa terdiri dari jalur
gunungapi Kuarter dengan puncak tertinggi 2851 mdpl (Tambora). Kawah terdapat
hampir disemua gunungapi di jalur ini; kawah Gibibanta sebagian terletak
dibawah permukaan laut. Kerucut – kerucut parasite yang berketinggian 100 – 350
meter terdapat di lereng Tambora sebelah timur, tenggara, selatan dan baratdaya
serta terletak sepanjang system retakan atau kelurusan gunungapi yang sesuai
dengan pola struktur umum Sumbawa.
Bagian selatan Sumbawa terdiri dari punggungan
– punggungan yang kasar dan tidak teratur yang disayat system perkembangan
berarah timurlaut – baratdaya dan timurlaut – tenggara, ketinggian bukit
berkisar antara 800 – 1400 mdpl.
STRATIGRAFI
Berikut tatanan stratigrafi untuk lembar
Sumbawa, Nusatenggara
Qal ALUVIUM DAN
ENDAPAN PANTAI; terdiri atas kerikil, pasir, lempung, lumpur dan pasir.
Terutama tersusun atas andesit dan setempat mengandung magnetit. Satuan ini
tersebar di sepanjang pantai utara dan selatan.
Ql TERUMBU KORAL
TERANGKAT; terdiri atas batugamping yang tersusun dari terumbu karang pada
pecahan btugamping koral. Di beberapa tempat mengandung kepingan batuan hasil
gunungapi berupa andesit, andesit piroksin dan andesit berongga. Pada bagian
bawah satuan ini mengandung konglomerat, batupasir dan lapisan tipis pasir
magnetit. Mengandung fosil Globorotalia
tosaensis TAKANAYAGI & SAITO dan Globorotalia
truncatulinoides (D’ORBIGNY) yang menunjukkan umur Miosen Akhir –
Plistosen. Kandungan fosil ini diduga hasil reworked (Kadar, 1972). Satuan
batuan ini dapat disebandingkan dengan satuan batugamping koral di lembar Komodo (Ratman & Yasin, 1978). Satuan ini tersebar terutama di beberapa
pulau sebelah utara dan juga di pantai bagian utara dan selatan.
Tpc BATULEMPUNG
TUFAAN; terdiri atas batulempung tufaan dengan sisipan lapisan batupasir dan
kerikil hasil rombakan batuan gunungapi. Satuan ini berlapis cukup baik,
menindih tidak selaras batuan yang lebih tua. Umur satuan ini diduga Tersier
Akhir. Satuan ini dapat disebandingkan dengan formasi Laka di lembar Ruteng
yang terletak disebelah timur.
Tmcl BATUGAMPING KORAL;
terdiri atas batugamping koral dan batugamping mengandung koral, berlapis baik;
pada bagian bawah mengandung rijang. Di daerah Brang Beh dan Brang Ledeng
ditemukan banyak bongkah rijang dan batugamping terkersikkan yang mungkin berasal
dari satuan ini. Kandungan fosil Lepidocyclina
angulosa PROVALE, Lepidocyclina
sumatransis (BRADY), Lepidocyclina
sp., Miogypsina sp., dan Globigerinoides sp., yang menunjukkan
umur Miosen Tengah (Kadar, 1972). Satuan ini tersebar di bagian barat lembar
Sumbawa, menindih tidak selaras batuan sedimen Miosen Awal. Satuan batugamping
ini dapat disebandingkan dengan formasi Waihekang di lembar Ruteng.
Tml BATUGAMPING;
terdiri atas batugamping dan batupasir gampingan serta rombakan batuan
gunungapi gampingan. Batugamping berlapis baik mengandung fosil Lepidocyclina sp., dan Miogypsina sp., yang menunjukkan umur
Miosen Awal (Kadar, 1972). Satuan ini terutama tersebar di bagian tengah dan
pulau – pulau kecil di sebelah timur dan juga tersingkap berupa lensa – lensa
dalam satuan batupasir tufaan dan satuan breksi tufa. Satuan batugamping ini
menjemari dengan satuan batupasir tufaan dan mengalasi secara tidak selaras satuan
batugamping koral. Satuan ini dapat disebandingkan dengan formasi Bari di
lembar Ruteng yang menjemari dengan formasi Nangapanda dan formasi Tanahau.
Tms BATUPASIR TUFAAN;
terdiri atas batupasir tufaan, batulempung, tufa dan breksi. Satuan batuan
berlapis baik mengandung lensa batugamping. Tufa yang lapuk menjadi lempung
berwarna hijau mengandung pirit. Breksi tersingkap secara setempat. Umur satuan
ditentukan berdasarkan kandungan fosil dalam lensa batugamping yang berumur
Miosen Awal. Satuan ini tersebar di bagian tengah lembar Sumbawa dan pulau –
pulau di sebelah timurlaut menjemari dengan satuan breksi-tufa.
Qhv SATUAN
LAVA-BREKSI; terdiri atas lava breksi, lahar, tufa dan abu gunungapi bersusun
andesit. Batuan terutama berkomposisi kalsium alkali dan terdiri dari andesit
hornblende dan andesit augit-hornblendeyang keduanya berupa batuapung dan
andesit batuapung; serta andesit augit berbiotit. Hasil erupsi gunungapi aktif
Tambora pada tahun 1815 (Hedervari, 1963). Satuan dapat dikorelasikan dengan
hasil gunungapi muda di lembar Komodo.
Qv SATUAN BREKSI
ANDESIT-BASAL; terdiri atas breksi gunungapi, lahar, tufa, abu dan lava;
bersusunan andesit dan basal. Satuan ini menempati bagian baratlaut dan
timurlaut lembar Sumbawa.
Qot SATUAN BREKSI
TANAHMERAH; terdiri atas breksi gunungapi bersusunan andesit. Merupakan hasil
letusan gunungapi Tanahmerah. Umur satuan diduga Kuarter yang ditafsirkan
berdasarkan morfologi dan tingkat pelapukannya.
Tmv SATUAN
BREKSI-TUFA; terdiri atas breksi yang bersifat andesit dengan sisipan tufa
pasiran, tufa batuapung dan batupasir tufaan; setempat mengandung lahar, lava
andesit dan basal. Umumnya berwarna kelabu dan hijau; setempat lava berstruktur
bantal, bersisipan rijang. Satuan batuan setempat terpropilitkan, termineralkan
dan terkersikkan; terlihat urat kuarsa dan kalsit. Umur satuan menunjukkan
Miosen berdasarkan kandungan fosil pada lensa batugamping. Satuan ini menjemari
dengan satuan batupasir tufaan dan juga satuan batugamping. Secara tidak
selaras mengalasi satuan batugamping koral. Sebarannya dapat dijumpai di bagian
selatan pulau memanjang dari barat ke timur.
Tmi BATUAN TEROBOSAN;
terdiri atas andesit, basal, dasit dan batuan beku ak teruraikan yang sebagian
merupakan batuan beku lelehan. Satuan ini menerobos batuan berumur Miosen Awal.
Dasit dan andesit pada umumnya mengandung pirit.
![]() |
Gambar : Korelasi Satuan Peta Geologi Lembar Sumbawa, Nusatenggara |
STRUKTUR GEOLOGI
Struktur geologi pulau Sumbawa terutama terdiri
dari system retakan yang berarah baratlaut – tenggara dan timurlaut –
baratdaya. Retakan – retakan minor berarah utara – selatan dan barat – timur. Retakan
ini merupakan daerah yang tererosi dan membentuk lembah – lembah dalam seperti
Brang Beh dan anak sungai di Sumbawa Barat. Citra ERTS memperlihatkan kelurusan
– kelurusan yang jelas di sepanjang lembah, salah satu kelurusan itu dapat
diikuti sampai pulau Moyo di utara yang memisahkan Sumbawa Barat atas dua
bongkah struktur. Berdasarkan pergerakan dan pergeseran sentuhan batuan system pensesaran
ini tampaknya merupakan sesar jurus akan tetapi di antara Pulau Moyo dan teluk
Saleh sesarnya berupa sesar normal. Tidak ada gejala yang menunjukkan akan arah
pergeseran sesar ini yang dapat diteliti di lapangan.
Danau Meraran yang terletak di utara Taliwang,
Sumbawa Barat dan teluk Waworada di Sumbawa Timur masing – masing berarah utara
– selatan dan barat – timur. Teluk Saleh, Cempi, Bima dan Sape yang membentuk system
retakan baratlaut – tenggara dan timurlaut – baratdaya mungkin sekali merupakan
bongkah patahan yang menurun, kelurusan – kelurusan yang sejajar dapat dilihat
pada foto udara dan citra ERTS.
Medang dan Moyo yang ditempati oleh perselingan
lava basal dengan batugamping Miosen terangkat pada jaman Kuarter. Arah garis
kedalaman 1000 meter yang cekung ke utara di sebelah utara Medang, kedudukan
Medang yang secara struktur naik serta adanya lava bantal di Moyo menyimpulkan
bahwa Moyo merupakan sisa kaldera di lereng tenggara gunungapi bawah laut
Neogen.
VULKANISME
Pulau Sumbawa terletak di dalam lajur gunungapi
Indonesia. Gunungapi yang masih aktif di lembar Sumbawa yaitu Gunungapi
Tambora. Letusan yang terjadi pada tahun 1815 menghasilkan sekitar 105 km3
material gunungapi terutama dari abu dan tufa lapilli. Dilihat dari material
yang dimuntahkan ini merupakan letusan terbesar yang pernah tercatat.
GEOLOGI EKONOMI
Timbal dan tembaga diketahui terdapat di
beberapa tempat tetapi belum di eksploitasi. Sejumlah 107 stream sedimen
sampel, 57 pasir pantai, 15 panned konsentrat dan 13 sample batuan telah
dianalisa di laboratorium survey geologi Amerika Serikat untuk menentukan 30
unsur menggunakan metode semi-spektrografi kuantitatif. Dari hasil analisa
terdapat sample yang menunjukkan hasil 50 ppb timbal dan 500 ppb tembaga. Sebagai
tambahan dilakukan analisa serapan atom pada 17 sample stream sedimen dan 5
konsentrat. Hasilnya memperlihatkan nilai dasar diharapkan dapat ditemukan di
daerah yang terdiri dari batuan andesit dan basal. Beberapa anomaly timbal,
tembaga dan perak ditemukan di daerah yang tertutup batuan hasil gunungapi yang
berumur Miosen serta batuan terobosannya. Disseminasi pirit terjadi di banyak
tempat pada batuan terobosan yang terubah oleh proses hidrotermal dan di daerah
sentuhan dengan batuan disekitarnya. Pengersikan yang kuat terjadi pada batuan
hasil gunungapi serta batuan endapan berumur Miosen dan mungkin sekali
berhubungan dengan mineralisasi bahan galian logam dasar.
Peta geologi lembar Sumbawa dapat di download pada link berikut ini : 1907 Sumbawa
Peta geologi lembar Sumbawa dapat di download pada link berikut ini : 1907 Sumbawa
Referensi
A. Sudradjat, S. Andi Mangga dan N. Suwarna.
Peta Geologi Lembar Sumbawa, Nusatenggara. 1998.