GEOMORFOLOGI
Morfologi daerah
lembar Tumbangmanjul dapat dikelompokkan menjadi tiga satuan yaitu; perbukitan,
pegunungan dan kerucut vulkanik gunung api. Daerah perbukitan terletak di
bagian tengah dan selatan pada ketinggian antara 50 – 250 meter diatas
permukaan air laut. Daerah pegunungan terdapat di bagian baratlaut memanjang ke
bagian tengah dengan ketinggian antara 250 – 879 meter. Kerucut pegunungan
antara lain Gunung Belawan (530 m) di hulu sungai Mentaya dan gunung Langau
(860 meter) di hulu sungai Arut.
STRATIGRAFI
Tatanan stratigrafi
untuk lembar Tumbangmanjul sebagai berikut;
Toms BATUAN TEROBOSAN SINTANG;
terdiri dari andesit yang umumnya berupa stok dan basal yang membentuk retas. Andesit
berwarna kehijauan dan bertekstur porfiritik, sedangkan basal umumnya berwarna
kehitaman dan bertekstur afanitik. Di sungai Degonda ditemukan andesit
menerobos granit yang berumur Kapur, pada kontaknya ditemukan xenolith
granitan. Di sebelah barat kampung Kenila terdapat reta basal yang menerobos
granit. Berdasarkan singkapan tersebut umur batuan terobosan lebih muda dari
granit (Kapur). Sedangkan di lembar Sintang batuan sejenis berumur Oligosen –
Miosen.
Kubu BASAL BUNGA; disusun oleh
basal yang berwarna hitam sampai kelabu tua dengan anggota dasit dan andesit
yang berwarna kelabu kahijauan, lava, tufa selaan-hablur dan breksi gunung api.
Satuan ini menindih selaras batuan gunung api Kerabai di sebelah bukit Bunga.
Kuk BATUAN GUNUNG API KERABAI;
terdiri dari lava andesit, lava dasit dan riolit yang sebagian tak terpisahkan
dari batuan piroklastik (abu, lapilli, tufa hablur dan selaan, breksi gunung
api dan aglomerat). Hubungan dengan satuan – satuan lain; tak selaras di atas
granit Laur, diterobos dan menindih granit Sukadana, diterobos oleh granit Sangiyang,
ditindih basal Bunga dan sebagian sama dengan basal Bunga.
Kusa GRANIT SANGIYANG; terdiri
atas granit feldspar – pertitik, granofirik, leukokratik. Tekstur alotriomorfik
di bukit Sangiyang. Satuan ini menerobos kompleks Ketapang dan granit Sukadana
dan mungkin menerobos batuan gunung api Kerabai dan ditindih oleh basal Bunga. Nama
satuan berasal dari bukit Sangiyang di lembar Ketapang.
Kus GRANIT SUKADANA; terdiri
dari monzonite kuarsa, monzogranit, sienogranit dan granit alkali feldspar,
sedikit sienit kuarsa, monzodiorit kuarsa dan diorite kuarsa. Satuan ini
menerobos dan secara termal memalihkan malihan Pinoh dan komleks Ketapang. Menindih
batuan gunung api Kerabati, diterobos oleh granit Sangiyang dan ditindih oleh
basal Bunga. Umur berdasarkan K-Ar adalah 86,3 – 103 juta tahun.
Kll GRANIT LAUR; terdiri dari
monzogranit biotit – hornblende, sedikit sienogranit biotit dan granodiorite hornblende
– biotit. Satuan ini tak selaras dibawah batuan gunung api Kerabai dan seumur
dengan Tonalit Sepauk atau 104 – 123 juta tahun.
Kls TONALIT SEPAUK; disusunoleh
tonalit dan granodiorite biotit – hornblende, monzogranit, diorite kuarsa dan diorite,
umumnya aplit. Kontak deformasi dengan batuan malihan. Satuan ini diterobos
oleh granit Sukadana dan tak selaras di bawah batuan gunung api Kerabai. Umur satuan
ini 104 – 123 juta tahun di lembar Nangapinoh.
JKke KOMPLEKS KETAPANG; terdiri
atas batuan psamit, batulempung, batupasir, arenit selaan, serpih dan
batusabak. Batuan psamit berlapis secara pelitik, sedang sampai tipis, terubah
secara beraneka ragam oleh malihan thermal. Satuan ini tak selaras di atas
malihan Pinoh dan tak selaras di bawah batuan gunung api Kerabai. Berdasarkan fauna
yang kaya akan spon lithistid di sungai Kawah satuan ini menunjukkan umur Jura
(de Keyser & Rustandi, 1993). Heile (1973) di lembar Ketapang menentukan
berdasarkan Clasopollis,
Ginkgocycadophytus, Ephedrites dan Psilatricolporites
menunjukkan umur Kapur atau Albian Akhir – Cenomanian.
TRvk FORMASI KUAYAN; terdiri dari
breksi dengan komposisi andesit dan basal, aliran lava, batupasir tufaan dan
tufa. Batuan ini tidak dapat ditentukan umurnya, tetapi di Kalimantan Barat van
Emmichoven (1993) menemukan fosil berumur Trias.
PzTRp BATUAN MALIHAN PINOH;
disusun oleh kuarsit, gneiss klinopiroksin – hornblende (sungai Senamang),
sekis mika dan kuarsit, muskovit dan turmalin (sungai Pembuang). Kuarsit
berwarna kelabu tua, terhablur ulang, mengandung anorthit, kaya akan turmalin. Satuan
ini dianggap tak selaras di bawah kompleks Ketapang, diterobos dan termalihkan
thermal oleh granit Sukadana. Umur satuan ini diperkirakan pra-Trias Akhir dan
setara dengan formasi Seminis di Lembar Sambas.
![]() |
Gambar : Korelasi Satuan Peta Geologi Lembar Tumbangmanjul, Kalimantan |
STRUKTUR DAN TEKTONIKA
Hampir seluruh
bagian lembar Tumbangmanjul ditutupi oleh batolit Schwaner dengan batuan
berkomposisi granit berumur Kapur. Arah umum sesar dan kekar baratlaut –
tenggara di bagian selatan lembar, sedangkan di bagian utara membelok menjadi
baratdaya – timurlaut. Kelurusan yang berarah barat – timur kemungkinan sesar
normal. Sehubungan dengan tektonik lempeng, tonalit sepauk dan granit laur dari
batolit Schwaner diperkirakan berkaitan dengan kegiatan penunjaman di selatan. Dugaan
tersebut berdasarkan tersingkapnya batuan bancuh kompleks Serabang di Serawak
barat dan Lembar Sambas serta bancuh Boyan di lembar Sintang. Pemunculan retas
dangkal berumur Paleogen menunjukkan adanya regangan dan ketidakhadiran batuan
sedimen berumur Tersier menunjukkan bahwa daerah ini telah stabil sejak jaman
Kapur.
SUMBERDAYA MINERAL
Mineral yang
ditemukan di lembar Tumbangmanjul berupa emas, muskovit dan kuarsa (kecubung). Emas
plaser ditemukan dalam pasir sungai dan diusahakan oleh masyarakat di sekitar
Kampung Penyumpa di tepi sungai Pembuang. Muskovit berlembar terdapat dalam pegmatite
di daerah Tisiknaga di hulu sungai Mendawai. Kecubung berukuran kerikil berasal
dari hancuran pegmatite terdapat di Tumbangkaman hulu sungai Arut.
Peta geologi lembar tumbangmanjul dapat di download pada link berikut ini : 1514 Tumbangmanjul
Peta geologi lembar tumbangmanjul dapat di download pada link berikut ini : 1514 Tumbangmanjul
Referensi
U. Margono,
T. Soejitno & T. Santosa. Geological Map of the Tumbangmanjul Quadrangle,
Kalimantan. 1995.